Berdua dengan kak Ayu
aku berangkat dari Lampung, sempat deg-degan sebenarnya mengingat di Jakarta
nanti aku akan bertemu kak Aip. Siapa dia? Seseorang yang aku kagumi karena
kecintaannya pada kegiatan sosial, yang juga aku kenal dari kebiasaan stalking
di blog kak Anaz dan yang mengenalkan aku pada anak-anak pulau Tegal.
Kami berkumpul di
stasiun Senen tepat ketika adzan Dzuhur berkumandang. Kak Aip datang bersama
Ijal, Aty dan Udin dari Serang, Ari dari Bekasi, kak Anaz, kak Ito, kak Ria dan
kak Indri dari Jakarta. Kak Ria dan kak Indri tidak ikut, hanya mengantar kami
dan berbaik hati memberikan bekal es krim dan donat.
ngerayain ulang tahun kak Aip, kak Ria dan Ijal,di stasiun Senen, digabung mumpung lagi ngumpul :D |
Perjalanan 13 jam di
kereta tidak terasa lama, bukan karena kereta yang melaju sangat kencang, tapi
karena kami kurang beruntung punya Ari, teman-teman memanggilnya ‘cungkring’.
Dia punya persediaan batrai yang luar biasa. Tidak berhenti berceloteh, ada
saja bahan obrolan yang ia lontarkan yang selalu sukses membuat kami tertawa,
bahkan tidak jarang aku yang menjadi korban bully-an nya. Tidak jarang juga
beberapa penumpang lain mendumel sebal karena celotehnya, bahkan ada yang
sampai memilih pindah tempah duduk (Astaga Ariii -_-‘) tetapi tempat duduk kami jadi lapang :D. Di balik itu
semua Ari yang telaten mengobati kaki kak Ayu yang keseleo.
Ari lagi ngurut kaki ka Ayu yang kesleo |
kereta mampir di Semarang 1 jam, keliling dulu sama Ari dan Aty :D |
Jam 3 dini hari kami
tiba di stasiun Kediri, menunggu babeh Helmi dan mbak Ning yang menumpang
kereta yang berbeda dengan kami. 1 jam perjalanan menuju lokasi kami nikmati
dengan menumpang mobil pick up. Oh ya
ternyata babeh Helmi jauh dari yang ku bayangkan. Aku pikir akan bertemu dengan
sosok yang kaku ternyata babeh Helmi sukses membuat muka ku memerah, bahkan Ari
pun kalah. Ah babeh!
jam 3 dini hari dan kita kelaparan, kak Anaz anteng update status #terbiar |
pick up dengan babeh sebagai fotografer, muka bahagia padahal belum mandi dari kemaren sore :D |
Tiba di lokasi kami
langsung di sambut anak-anak. Tidak membuang waktu kak Ito, Udin dan Ijal
berkenalan dengan anak-anak sementara kami bersiap-siap. Sesi pertama diisi Funtivasi
dengan kak Ito sebagai pemateri. Funtivasi sendiri adalah motivasi yang
diberikan melalui jokes dan game sehingga anak-anak tidak akan merasa jemu dan
bosan di dalamnya.
capeknya langsung ilang pas liat ini :) |
berpelukan :') |
Lepas jum’atan
anak-anak kembali berkumpul di sekolah. Udin dengan Sainstrik nya sudah siap dimulai.
Aku sudah mencari posisi, siap memperhatikan sampai Udin memanggil nama ku dan
Aty untuk maju ke depan mengisi materi awal tentang mikroskop dan sel. Aku
melirik Aty ragu, sementara yang ku lirik balik menatapku sama bingungnya. Bermodal
bismilah aku dan Aty maju ke depan, meskipun awalnya sedikit gugup alhamdulilah
materi berjalan lancar sampai kak Aip harus mengingatkan kalau sesi kami berdua
hanya tinggal 5 menit lagi. :D
atur fokus, mari mengamati sel tumbuhan |
Udin mengambil alih
setelahnya, anak-anak dibuat asyik dengan eksperimen-eksperimen yang dilakukan,
heboh berdiskusi saat diminta menjawab pertanyaan. Lupakan bahwa teori sains
itu memusingkan, mari bereksperimen.
Sukma dari tim semut sedang bereksperimen :) |
lagi heboh diskusi buat jawab pertanyaan :D |
udah mirip adik kakak belum :D |
Aliansi remaja Kediri
kemudian melanjutkan dengan games. Anak-anak kemudian dibagi menjadi 3 kelompok.
Tidak mau ketinggalan aku ikut kedalam salah 1 kelompok, dibantu dengan Udin
dan Silvi di kelompok lainnya. Meneriakan yel-yel favorit ‘pasti bisa!’, dan
kemudian berbangga hati mendapatkan urutan juara kedua. :)
Malam hari adalah
bagian yang paling ditunggu, kenapa? karena kak Aip akan memberikan materi
tentang astronomi, tentang rasi bintang, juga Udin dengan lampion terbangnya.
Malam menjadi lebih seru karena ternyata bukan cuma anak-anak yang datang,
tetapi juga para orang tua dan warga sekitar. Kak Aip memang keren, banyak yang
berdecak kagum saat materi disampaikan, saat yang lain diajak praktek untuk
melihat rasi bintang. Apalagi saat video
kehidupan para astronot di luar angkasa di putar, bahkan para orangtua tidak
mau kalah heboh duduk lebih merapat demi bisa melihat dengan jelas. Sayang
langit malam itu mendung, kami batal melihat bulan dengan teleskop.
kak Aip lagi ngenalin teleskop reflector |
anak-anak, ibu, bapak semuanya gabung jadi 1 :D |
Menyusun lilin
membentuk lingkaran besar dengan kami yang siap menerbangkan lampion
ditengahnya, itulah yang dilakukan Udin. Anak-anak tidak sabar ingin ikut
menerbangkan. Panitia yang lain bahkan hampir kewalahan mengatur agar mereka
mau bersabar. Anak-anak kemudian dibagi menjadi 7 kelompok dan menerbangkannya
bergantian. Udin sempat dirundung cemas *bahkan sampai lupa caranya tersenyum*
karena angin yang tidak begitu bersahabat, khawatir kalau lampion tidak bisa
terbang. Tetapi untunglah pemilik semesta meridhoi kami, sampai lampion
terakhir tetap bisa terbang tanpa halangan berarti (Alhamdulilah).
persiapan nerbangin lampion |
lampion terakhir dan Udin udah bisa senyum lagi :D |
Keesokan harinya kami siap untuk mengikuti upacara bendera. Kami berpakaian merah putih layaknya anak SD, kak Aip, kak Ito, Udin dan Ijal bahkan memesan seragam SD ke tukang jahit, demi mendapatkan ukuran yang pas. Tetapi sayangnya postur tubuh kami tidak bisa menipu, kami terlihat mencolok dibanding anak SD pada umumnya :D
Berbicara tentang
anak-anak tidak pernah bisa lepas dari yang namanya cita-cita. Mereka selalu
punya jawaban menarik saat ditanya ‘apa cita-cita mu?’. Kak Aip dengan sesi
Dream Trigger nya mampu membuat anak-anak berani bermimpi, melatih percaya diri utntuk berani tampil. Bukan tentang apa
cita-cita mu, tapi bagaimana kau meyakini dan tidak pernah menyerah untuk
berusaha mewujudkannya. :)
speak up your dream |
dan mari melangkah dengan penuh percaya diri :) |
Aku, kak Ayu, kak Aip dan Udin pulang sore itu juga, sedangkan rombongan yang lain pulang keesokan harinya. Rombongan yang tinggal sempat berkeliling Kediri dan mengunjungi taman baca Mahanani, Ijal berbaik hati membuat iri melalui ceritanya disini
Ah ya disini saya juga
berkenalan dengan teman-teman blogger Kediri mas Puguh, Tiwi dan Silvi ( terima
kasih udah mau aku repotin buat bantu beli ini itu selama disana), teman-teman
aliansi remaja Kediri, juga Ibu yang udah baik banget mau masakin
buat kita :)
Juga buat teman-teman
yang berbaik hati mau menitipkan donasi untuk acara ini, semoga Tuhan membalas
rezeki untuk kalian berkali-kali lipat. Semoga selalu punya hati yang kaya
untuk berbagi. :)
Teman-teman
semestarian, adalah sebuah kesyukuran untuk mengenal kalian, aku belajar banyak
hal, tetaplah menginspirasi. Ini mungkin pertama kali aku ikut di acara ini,
tetapi semoga ini bukan yang terakhir, semoga bisa ikut di kegiatan berikutnya.
“Kapan kita bertemu lagi? Secepatnya!”
Tidak lupa terima kasih
kepada pemilik semesta yang telah mempertemukan kita :')
terima kasih kepada pemilik semesta yang telah mempertemukan kita :')
BalasHapustks kiki ud menuliskannya :)